Tiga Remaja Cantik Ini Pilih Kerja di Jepang, Simak Alasan Mereka
Tiga Remaja Cantik Ini Pilih Kerja di Jepang, Simak Alasan Mereka

Signal.co.id – Sekitar 173 peserta didik baru pada Lembaga Pelatihan Kerja (LPK) Kaina Indonesia mengikuti masa orientasi, Kamis (01/05/2025).

Kegiatan yang dilakukan di salah satu ruang kelas LPK Kaina Indonesia tersebut, berlangsung selama tiga hari berturut-turut, dengan menghadirkan narasumber dari Kepolisian, TNI, Dinas Tenaga Kerja dan Pimpinan LPK Kaina.
Para peserta didik tersebut mempunyai impian untuk bekerja di Jepang demi masa depan lebih baik. Seperti Bunga, Taniri dan Ranisa, ketika diwawancara mereka mengaku ingin bekerja di Jepang agar mendapat kehidupan lebih baik lagi.
“Biar ada lebihnya, dan punya rumah sendiri. Kalau di Indonesia kan harus sarjana, SI, S2 untuk bisa mendapat pekerjaan dengan penghasilan yang tinggi,” kata Ranisa, salah satu peserta didik LPK Kaina yang sudah punya pengalaman kerja di Kalimantan Selatan.
Hal senada juga disampaikan oleh Taniri, yang pernah mengenyam dunia kerja di Jakarta dan hanya bertahan selama satu bulan. Mempunyai latar belakang orang tua yang berprofesi sebagai Petani, Taniri ingin meningkatkan kehidupan keluarganya.
Begitupun dengan Bunga, Gadis berusia 18 tahun asal Desa Widasari, Indramayu ini baru akan lulus Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di tahun 2025. Namun, tekadnya sudah bulat untuk langsung bekerja di Jepang.
“Ayah saya sudah tidak ada, Ibu mencari nafkah dengan berjualan sarapan. Oleh karena itu saya bertekad bekerja di Jepang, selain untuk meningkatkan ekonomi keluarga, juga ingin mencari pengalaman,” ujarnya.
Baik Bunga, Taniri dan Ranisa, mengaku memilih LPK Kaina sebagai tempat mereka menimba ilmu sebelum bekerja di Jepang, karena LPK Kaina dianggap lebih terpercaya dari LPK lainnya, ketiganya mengaku mengetahui informasi tentang LPK Kaina dari banyaknya terbitan pemberitaan-pemberitaan media massa online juga sosial media.
Sementara itu, Nurkholis, Pimpinan LPK Kaina Indonesia berpesan kepada seluruh peserta didiknya, untuk bersungguh-sungguh selama menjalani pelatihan dan ketika sudah mendapat kesempatan bekerja di Jepang, hendaknya menjaga nama baik diri sendiri, keluarga dan negara dengan tidak melakukan hal-hal negatif.
“Setelah sampai di Jepang, jangan lupa dengan asal kita. Harus menjaga nama baik keluarga, daerah dan negara. Karena meskipun hanya satu atau dua orang yang melakukan hal buruk, maka semua terkena imbasnya, ingat itu baik-baik,” pesan Nurkholis.