Sejarah : Perang Diponegoro, Menelan Korban Belasan Ribu Jiwa ( 02 )

Sejarah : Perang Diponegoro, Menelan Korban Belasan Ribu Jiwa ( 02 )


Facebook Twitter WhatsApp Pinterest LinkedIn Tumblr Telegram Email Print
Sejarah : Perang Diponegoro, Menelan Korban Belasan Ribu Jiwa ( 02 )

Signal.co.id – Pada 16 Februari 1830, memperhatikan posisinya yang lemah, akhirnya Pangeran Diponegoro setuju untuk bertemu dengan utusan jendral De Kock, yaitu kolonel Jan Baptist Cleerens.

Pertemuan kedua belah pihak tidak menghasilkan kesepakatan, dan Pangeran Diponegoro menyatakan ingin bertemu langsung dengan Jendral De Kock.

Akhirnya pada tanggal 25 Maret 1830, Jendral De Kock memerintahkan Letnan Kolonel Louis Du Perron dan Mayor A V Michiels, untuk mempersiapkan perlengkapan militer dan merencanakan penangkapan Pangeran Diponegoro.

Pada tanggal 28 Maret, Jendral De Kock berhasil menjepit pasukan Pangeran Diponegoro di Magelang.
Setelah pengkhianatan tersebut, akhirnya Pangeran Diponegoro bersedia menyerahkan diri, dengan syarat sisa pengikutnya di lepaskan.

Penyerahan diri Pangeran Diponegoro, menandai berakhirnya perang Diponegoro atau perang Jawa tahun 1830.
Setelah di tangkap di Magelang, Pangeran Diponegoro sempat di asingkan di gedung keresidenan Semarang, yang berada di Ungaran, sebelum di bawa ke Batavia pada 5 April 1830, dengan menggunakan kapal Pollux.

Pangeran Diponegoro tiba di Batavia pada 11 April 1830, dan di tawan di stadhuis ( gedung museum Fatahillah ).
Dari Batavia, Pangeran Diponegoro kemudian di pindahkan ke Manado pada 30 April 1830, untuk kemudian di tawan di Nieuw Amsterdam.

Pada tahun 1834, Pangeran Diponegoro di pindahkan ke Makasar, dan terus di asingkan hingga wafat di Benteng Rotterdam tanggal 8 Januari 1855.

Perang ini menelan korban tewas sebanyak 200.000 jiwa penduduk Jawa, 8.000 tentara Belanda dan 7.000 serdadu pribumi.
Kekalahan Pangeran Diponegoro menegaskan penguasaan Belanda atas pulau Jawa, hingga raja dan bupati jawa, tunduk kepada Belanda.

Share : Facebook Twitter Pinterest LinkedIn Tumblr Telegram Email WhatsApp Print

Artikel Terkait

aksara
inquiry