Sejarah Perang Salib Keempat ( 02 ) : Awal Kehancuran Pusat Kristen Ortodoks

Sejarah Perang Salib Keempat ( 02 ) : Awal Kehancuran Pusat Kristen Ortodoks


Facebook Twitter WhatsApp Pinterest LinkedIn Tumblr Telegram Email Print
Sejarah Perang Salib Keempat ( 02 ) : Awal Kehancuran Pusat Kristen Ortodoks

Signal.co.id – Perang Salib ketiga meski secara militer berhasil, tapi gagal merebut kembali kota Yerusalem, perang ini juga gagal menurunkan Sultan muslim Mesir dan Suriah Salahudin Al Ayyubi yang di kenal dengan Saladin.
Sampai sang sultan tiada, kota suci tersebut masih di tangan umat muslim, hingga akhirnya di cetuskannya perang salib ke empat, yang di serukan oleh Paus Innosensius III pada bulan Agustus 1198 masehi.

Prajurit perang salib yang pergi ke Yerusalem melawan peradaban Islam, akan menerima pengampunan atas dosa-dosa mereka.
Lalu sebagai insentif tambahan, Innosensius III juga memberikan keuntungan kepada mereka yang memberikan uang.

Pada tahun-tahun terakhir abad ke 12 masehi, empat kerajaan paling kuat di Eropa yakni Inggris, Perancis, Jerman dan Spanyol sibuk dengan urusan dalam negri masing-masing, terutama Perancis dan Inggris yang terlibat ketegangan konflik teritorial.

Pada bulan April 1199 masehi, Raja Richard I dari Inggris ( memerintah 1189 – 1199 ) meninggal saat penyerbuan di Perancis.
Padahal sebelumnya ia telah berjanji untuk kembali ke kota suci Yerusalem, untuk menyelesaikan perang salib yang belum tuntas.

Pada bulan Oktober 1202 masehi, pasukan salib bersiap untuk berlayar dari Venesia menuju Mesir.
Mesir di anggap sebagai target yang mudah untuk menyerang peradaban Islam dari belakang.

Orang Venesia di kenal sebagai pedagang yang rakus, mereka bersikeras agar 240 kapal mereka di bayar, tapi pasukan salib menolak.
Akibatnya kesepakatan di buat, pasukan salib berhenti di Zara di pantai dalmatian, dan merebutnya kembali untuk orang Italia.

Venesia juga menyediakan 50 kapal perang, untuk perang salib dengan biaya sendiri, dan menerima setengah dari wilayah yang di taklukkan.

Keserakahan Venesis inilah yang akan menjadi mimpi buruk bagi pusat Kristen Ortodoks terbesar di dunia ini.
Venesia dan sekutunya memandang Konstantinopel sebagai sumber kekayaan.

Pasukan salib juga pasti akan mendapatkan banyak harta dan barang rampasan dari kekayaan gereja-gereja Bizantium, dan dapat membiayai perang salib.
Selain itu, para ksatria pasukan salib juga dapat membalas dendam pada Bizantium yang di anggap bermuka dua, Paus akan mencapai supremasi gereja barat untuk selamanya, jika Kristen Ortodoks runtuh. ( selesai ) ( sumber : Nationalgeographic )

Share : Facebook Twitter Pinterest LinkedIn Tumblr Telegram Email WhatsApp Print

Artikel Terkait

aksara
inquiry