Istilah Londo Ireng Dalam Peperangan Melawan Penjajah Belanda

Istilah Londo Ireng Dalam Peperangan Melawan Penjajah Belanda


Facebook Twitter WhatsApp Pinterest LinkedIn Tumblr Telegram Email Print
Istilah Londo Ireng Dalam Peperangan Melawan Penjajah Belanda

Signal.co.id – Tentara Belanda yang menjajah Indonesia, bukan seluruhnya asli orang Belanda, tapi juga dari negara lain seperti Afrika yang berkulit hitam, mereka di rekrut untuk menjadi tentara Belanda.

Mulai tahun 1830, di Gold Coast ( sekarang Ghana ) Afrika Barat, Belanda membeli budak-budak, dan melalui St George d’Elmina di bawa ke Hindia Belanda untuk di jadikan serdadu, mereka di sebut orang Belanda hitam.

Setelah mengikuti pendidikan militer di Jawa, para prajurit Afrika itu di kirim untuk ekspedisi di Sumatra, Borneo ( Kalimantan ), Celebes ( Sulawesi ), Bali, Timor dan Aceh.

Di kutip dari Military History, Zwarte Hollanders atau londo ireng, merupakan nama untuk orang Afrika yang di rekrut menjadi tentara kerajaan Hindia Belanda atau KNIL.

Istilah Belanda Hitam, dalam bahasa jawa “londo ireng”, muncul semenjak Belanda membuat organisasi Nederlands Indie Civil Administration ( NICA ).

Kesimpulannya londo ireng sebenarnya adalah tentara Afrika di jawa, mereka di rekrut dari Afrika Barat pada abad ke 19, kemudian di bawa ke Hindia Belanda, di jadikan tentara dan bergabung dengan KNIL.

Status mereka sama seperti tentara Belanda, hak mereka di samakan dengan hak-hak orang Belanda, oleh karena itu di sebut londo ireng, status tentara Afrika sama dengan status orang-orang Eropa dalam KNIL.

Keberadaan londo ireng dari Afrika yang tergabung dalam tentara Belanda KNIL, terbukti efektif meredam perlawanan para pejuang kemerdekaan kala itu, sehingga londo ireng inipun dilibatkan dalam berbagai peperangan.

Di kemudian hari istilah “londo ireng” juga di gunakan, untuk menyebut orang pribumi yang berkhianat karena memihak pada penjajah, mereka bergabung dengan penjajah Belanda, demi kehidupan mapan dan mewah.

Hal itulah yang membuat bangsa Indonesia tergadaikan, sehingga selama ratusan tahun Indonesia sulit untuk memerdekakan diri dari penjajah.

Anggota NICA bersama Koninklijke Nederlands(ch)-Indische Leger ( KNIL ) di persenjatai untuk memerangi Indonesia, penduduk Bumiputra menjadi musuh karena memerangi bangsanya sendiri.

Maka bagi masyarakat Indonesia, khususnya pulau Jawa “londo ireng” merupakan aib karena menjadi pengkhianat, jangankan sebelum kemerdekaan, setelah kemerdekaan pun “londo ireng” tetap setia kepada Belanda dalam organisasi NICA.

NICA di buat Belanda untuk memecah rakyat Indonesia, agar Belanda kembali memerintah di bangsa yang kita cintai ini, “londo ireng” lebih kejam dari bangsa penjajah Belanda, karena mereka bisa menyusup menjadi rakyat biasa tanpa di ketahui, dan membocorkan informasi penting dalam proses kemerdekaan. ( di himpun dari berbagai sumber )

Share : Facebook Twitter Pinterest LinkedIn Tumblr Telegram Email WhatsApp Print

Artikel Terkait

aksara
inquiry