Tips Menghadapi Orangtua yang Toxic!

Tips Menghadapi Orangtua yang Toxic!


Facebook Twitter WhatsApp Pinterest LinkedIn Tumblr Telegram Email Print
Tips Menghadapi Orangtua yang Toxic!

Signal.co.id – Toxic parents sendiri tidak memberi anak tempat pribadi untuk mengambil keputusan sendiri, karena orang tua itu sendiri menganggap segala hal yang berasal dari anaknya adalah salah. Orang tua dengan pola asuh ini merasa apa yang mereka ajarkan dan katakan kepada anaknya selalu benar. Sebelumnya perlu diingat bahwa setiap masalah hadir dengan solusi yang berbeda-beda.

Karakter orang tua, kemampuan serta umur anak, kondisi lingkungan, dan banyak faktor lain yang mempengaruhi cara menghadapi masalah seperti ini. Menghadapi toxic parents sendiri memang bukanlah suatu hal yang mudah untuk dilakukan karena setiap hari, anak tentunya akan berhadapan dengan orang tua mereka. Interaksi akan berlangsung secara intensif sehingga potensi menerima perilaku buruk mereka akan semakin tinggi.

Pada pembahasan kali ini, kita ambil contoh untuk kondisi terburuk titik di mana orang tuamu sering berkata kasar dan tak jarang menyakiti fisikmu. Apapun yang kamu lakukan salah di mata mereka. Ketahuilah bahwa dalam kondisi ini sangat sulit untuk merubah perilaku toxic parent. Mereka memiliki pemahaman tersendiri dan cenderung tidak akan mendengarkan orang lain, apalagi kamu yang mereka anggap hanya sebagai anak-anak. Di saat kamu mencoba untuk berdebat, biasanya mereka akan mengeluarkan kata-kata seperti “Diam, tau apa kamu tentang hidup!”

Pertama, tidak perlu berusaha untuk mengubah mereka. Apapun hal buruk yang mereka lakukan itu karena mereka tidak merasa bahagia dengan diri mereka. Lakukan self-talking seperti berikut “Bukan karena kesalahanku. Aku tidak punya kendali untuk merubah mereka tapi aku punya kendali terhadap apa yang aku inginkan untuk diterima dan tidak.”. Kalaupun suatu saat mereka berbuat baik kepadamu, jaga harapanmu, jangan sampai kamu dikecewakan jika mereka kembali menyakitimu. Ingat kembali apakah perilaku mereka memiliki pola yang berulang. Sadari bahwa jangan berharap lebih demi menjaga perasaanmu

Kedua, jangan buat ekspetasi apapun terhadap perubahan perilaku mereka. Mereka akan cenderung mengincar anak yang paling terlihat lemah. “So, stand up for yourself!”, sampaikan perasaan dan keinginanmu dengan tetap tenang. Jangan Pancing emosi mereka dengan bersikap agresif. Hal ini memang tidak mudah untuk dilakukan, tapi kalau bukan kamu yang membela dirimu lalu siapa lagi?

Ketiga, selalu ingat bahwa kamu berharga dan siapapun tidak pantas untuk menyakitimu. Hari hari akan terasa berat Jika kamu hidup berdampingan dengan toxic parents, karena itu kamu perlu menyalurkan emosi yang kamu tahan ketika berhadapan dengan mereka, ini penting untuk menjaga kesehatan mentalmu

Keempat, carilah support person yang dapat kamu percaya untuk menyalurkan emosi yang kamu rasakan atau bahkan mencari perlindungan. Kamu dapat menghubungi temanmu, keluarga terdekatmu, ataupun psikologi. Jika kamu tidak dapat menghubungi siapa pun cobalah untuk menulis jurnal sebagai sarana untuk menyalurkan perasaanmu di hari itu. Untuk rencana jangka panjang, kamu dapat menyiapkan diri secara mental dan finansial untuk hidup secara mandiri. Terkadang salah satu alasan mereka berlaku seenaknya kepadamu karena tahu bahwa kamu tidak bisa apa-apa tanpa mereka. So, buktikan kalau dirimu kuat dan mandiri. Berdayakan dirimu dengan skill dan ilmu yang luas agar nantinya kamu dapat berdiri dengan kaki sendiri.

Share : Facebook Twitter Pinterest LinkedIn Tumblr Telegram Email WhatsApp Print

Artikel Terkait

aksara
inquiry