Sejarah Perang Salib Kelima : Pasukan Salib Menyasar Dinasti Ayyubiyah ( 02 )
Sejarah Perang Salib Kelima : Pasukan Salib Menyasar Dinasti Ayyubiyah ( 02 )
Signal.co.id – Dinasti Ayyubiyah telah didirikan oleh Saladin yang memerintah tahun 1174 – 1193 Masehi, Dinasti ini telah memerintah Mesir sampai di taklukkan oleh Mamluk pada tahun 1250 Masehi.
Pada perang salib kelima, Sultan Mesir menjadi penguasa paling senior di peradaban Islam timur tengah dan Afrika utara, ia adalah Sayef al-din al-adil ( 1200 – 1218 M ) saudara laki-laki Saladin.
Gencatan senjata negara-negara timur latin dengan Ayyubiyah, telah di anggap mengancam Acre, saat itu Acre dan wilayah sekitarnya di kuasai pasukan salib, benteng terakhir mereka ada di gunung Tabor di Galilea.
Isu itulah yang di gunakan Paus Innosensius III untuk memulai sejarah perang salib kelima, isu itu sebagai pemantik untuk menyalakan api semangat keagamaan, di antara para pemimpin Eropa barat.
Pengerahan pasukan
Untuk pertama kalinya menjelang perang salib kelima, khotbah tentang perang salib di himpun berdasarkan wilayah geografis, hal ini menjadi pedoman metode perekrutan tentara rakyat dalam perang salib.
Bangsawan dan Ksatria yang memiliki ketrampilan dan fasilitas untuk berperang menjadi sasaran utama.
Paus Innosensius III memperluas seruan untuk semua laki-laki, kecuali biarawan untuk ikut berperang, dengan demikian perang salib kelima melibatkan anak-anak dan petani.
Sementara untuk mereka yang tidak bisa ikut berperang, harus memberikan harta untuk membiayai pasukan salib sebagai gantinya.
Paus menjanjikan mereka yang tidak ikut berperang tapi membayar, mendapatkan pengampunan dosa.
Paus Innosensius III meninggal tanggal 16 juli 1216 Masehi, sebelum dia memiliki kesempatan untuk melihat perang salibnya di mulai, akan tetapi penggantinya yang bernama Paus Honorius III ( memerintah 1216 – 1227 M ), tidak berniat untuk menghentikan penyerbuan tersebut. ( sumber : nationalgeographic )