Dinasti Sailendra Pernah Menginvasi Negri Khmer, dan Menawan Bangsawannya

Dinasti Sailendra Pernah Menginvasi Negri Khmer, dan Menawan Bangsawannya


Facebook Twitter WhatsApp Pinterest LinkedIn Tumblr Telegram Email Print
Dinasti Sailendra Pernah Menginvasi Negri Khmer, dan Menawan Bangsawannya

Signal.co.id – Khmer sebagai suatu entitas politik di Asia Tenggara, mulai muncul ke permukaan sejarah pada periode awal Masehi, Tambo-tambo tiongkok kuno menyebut kerajaan Fu-Nan ( konon berasal dari pelafalan Khmer kuno untuk Phnom yang berarti gunung ), sebagai kerajaan adi daya yang berlokasi di mulut sungai mekong.

Kerajaan inilah yang kemudian menjadi embrio bagi kerajaan-kerajan lain di sekitar Asia tenggara, dan kemudian melahirkan negara Kamboja, Laos, Thailand, dan bangsa Champa di Vietnam selatan.

Memasuki abad ke 5 sampai ke 6, muncul Dinasti Kambu di tanah Khmer, dan menjadi entitas politik perintis di sekitar delta sungai mekong.
Dinasti Kambu, sebagaimana di sebut oleh G Coedes dalam “Asia tenggara masa Hindu – Buddha” ( 2017 ), didirikan oleh seorang agamawan dari India, yang bermigrasi ke wilayah Asia tenggara.

Masyarakat Khmer telah mengalami Indianisasi sejak awal Masehi, lebih awal ketimbang masyarakat kepulauan Nusantara.
Namun kerajaan-kerajaan Nusantara rupanya mampu menyaingi wibawa politik Khmer di Asia tenggara, belakangan masyarakat Nusantara juga mampu mempengaruhi corak budaya orang Khmer.

Ada kalanya kedua entitas politik serumpun Austronesia ini mengalami hubungan yang mesra, namun tidak jarang pula konflik mewarnai keduanya.
Hubungan antara Nusantara dan Khmer dalam sejarah kuno, setidaknya bisa di telusuri sejak abad ke 10 sampai abad ke 14 Masehi.

Pangeran Khmer di tanah jawa

Pada suatu masa, negri Khmer dilanda konflik, negri Chen-La sedang terpecah menjadi dua faksi, Chen-La darat dan Chen-La laut, konflik internal ini tentu turut melemahkan pertahanan kerajaan, dan hal ini di sadari oleh Dinasti Sailendra di Jawa.

Armada-armada jawa yang sangat aktif lalu lalang di laut Tiongkok selatan, hingga ke negri Tirai Bambu melihat potensi besar di tengah kesemrawutan Khmer itu, sejak lama kapal-kapal jawa telah menjadikan pelabuhan Khmer sebagai tempat singgah, karenanya punya cukup wawasan akan kondisi kerajaan itu.

Dinasti Sailendra lantas memanfaatkan kesempatan itu, dan melancarkan invasi ke negri itu di penghujung abad ke 8 sampai dengan awal abad 9.
Mereka dengan gemilang berhasil menghancurkan kota-kota pesisir Khmer.
Begitulah kira-kira gambaran keganasan pasukan jawa di daratan Khmer, menurut studi Lawrence P Briggs dalam “The Ancient Khmer Empire” ( 1951 ).

Invasi Dinasti Sailendra juga berdampak pada kehidupan bangsawan Khmer, beberapa anggota kerajaan Khmer tertangkap, dan menjadi tahanan di jawa. ( bersambung ) ( di kutip dari berbagai sumber )

Share : Facebook Twitter Pinterest LinkedIn Tumblr Telegram Email WhatsApp Print

Artikel Terkait

aksara
inquiry