Raih Gelar Doktor, Sunaryo Buktikan Kiprah Pengusaha Muda Indramayu di Dunia Akademik

Raih Gelar Doktor, Sunaryo Buktikan Kiprah Pengusaha Muda Indramayu di Dunia Akademik


Facebook Twitter WhatsApp Pinterest LinkedIn Tumblr Telegram Email Print
Raih Gelar Doktor, Sunaryo Buktikan Kiprah Pengusaha Muda Indramayu di Dunia Akademik

Signal.co.id – Pengusaha muda, konsultan, sekaligus dosen Universitas Wiralodra Indramayu, Ir. Sunaryo, S.T., M.T., yang akrab disapa Bang Joy, resmi meraih gelar doktor setelah sukses mempertahankan disertasinya dalam sidang terbuka Program Doktor Teknik Sipil pada Jumat (29/8/2025) di Fakultas Teknik Sipil Universitas Islam Sultan Agung (Unissula) Semarang.

Dalam sidang terbukanya, Sunaryo memaparkan hasil penelitian berjudul “Model Tanggul Fiber Apung untuk Antisipasi Kenaikan Air Pasang.” Penelitian ini berangkat dari keprihatinannya terhadap dampak perubahan iklim global, terutama kenaikan muka air laut yang kian meningkatkan risiko banjir rob di wilayah pesisir dan muara sungai.

Menurut Sunaryo, sistem tanggul konvensional yang statis dinilai kurang adaptif dalam menghadapi dinamika pasang surut.

Oleh karena itu, ia merancang konsep tanggul fiber apung berbasis fiber composite yang dipadukan dengan sistem hidrolik/mekanik otomatis agar mampu menyesuaikan ketinggian secara dinamis.

Metodologi penelitian melibatkan pembuatan prototipe skala laboratorium (1:20) serta analisis numerik menggunakan perangkat lunak ANSYS. Pengujian dilakukan pada empat kondisi muka air (2,5 cm; 3,75 cm; 5 cm; dan 7 cm), untuk mengevaluasi deformasi, tegangan, regangan, serta kestabilan geser dan guling. Validasi silang dilakukan dengan membandingkan hasil perhitungan manual, eksperimen, dan simulasi numerik.

Hasil riset menunjukkan bahwa pada ketinggian air 3–5 cm, tanggul skala laboratorium tetap stabil dengan faktor keamanan (safety factor) geser 1,96 dan guling 4,91, jauh di atas batas minimal 1,5. Namun pada ketinggian 7 cm, kestabilan geser menurun dengan safety factor hanya 1,00, sehingga diperlukan penguatan desain untuk kondisi ekstrem.

Simulasi numerik menunjukkan deviasi rata-rata hanya 6% dibandingkan hasil eksperimen, yang menandakan keandalan model penelitian.

Lebih jauh, penggunaan material fiber composite dan sistem hidrolik adaptif diprediksi mampu mengurangi biaya perawatan hingga 30% dibandingkan tanggul beton konvensional serta memperpanjang umur pakai struktur.

“Konsep tanggul fiber apung ini bukan hanya lebih adaptif terhadap perubahan muka air laut, tetapi juga lebih ramah lingkungan dan efisien dalam biaya. Saya berharap inovasi ini bisa menjadi solusi alternatif mitigasi banjir rob di wilayah pesisir Indonesia,” ungkap Sunaryo saat menyampaikan presentasi.

Setelah melalui proses ujian yang ketat, Sunaryo dinyatakan lulus dengan predikat sangat memuaskan dan meraih gelar doktor, dengan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) 3,76. Ia tercatat sebagai lulusan ke-49 Program Doktor Teknik Sipil Unissula.

Sidang promosi doktor ini dipimpin oleh tim penguji yang terdiri dari Dr Abdul Rochim ST MT, Prof Dr Ir S Imam Wahyudi DEA, Prof Pratikso MST PhD, Ir Rachmat Mudiyono MT PhD, Prof Dr Ir Henny Pratiwi Adi ST MT, Dr Ir Soedarsono MSi, dan Dr Purwanto ST MT.

Bagi Sunaryo, keberhasilan ini bukan hanya pencapaian pribadi, tetapi juga motivasi untuk terus mengembangkan inovasi teknologi yang bermanfaat bagi masyarakat.

Selain berkarier sebagai konsultan dan pengusaha muda, ia juga aktif mengajar di Universitas Wiralodra Indramayu.

Sunaryo diharapkan semakin mampu membawa gagasan baru serta kontribusi nyata bagi pembangunan daerah Indramayu, khususnya dalam penanganan banjir rob yang masih menjadi tantangan besar wilayah pesisir.

“Gelar doktor ini saya dedikasikan untuk keluarga, mahasiswa, dan masyarakat yang selama ini menjadi inspirasi saya dalam berkarya. Semoga hasil penelitian ini dapat diimplementasikan dalam pembangunan berkelanjutan, khususnya di kawasan pesisir,” pungkasnya.

Share : Facebook Twitter Pinterest LinkedIn Tumblr Telegram Email WhatsApp Print

Artikel Terkait

inquiry
aksara