Miris! Pantai Bali 2 Tercemar Limbah Crude Oil, Pengelola Tuntut Pertanggungjawaban
Miris! Pantai Bali 2 Tercemar Limbah Crude Oil, Pengelola Tuntut Pertanggungjawaban

Signal.co.id – Kondisi memprihatinkan terjadi di destinasi wisata Pantai Bali 2 dalam dua hari terakhir. Pantai yang dikenal sebagai salah satu tujuan favorit wisatawan untuk bersantai bersama keluarga dan kerabat kini tercemar limbah crude oil.
Tumpahan minyak hitam pekat tampak mengapung di perairan dan mengotori garis pantai. Aroma menyengat juga mulai tercium di sekitar area wisata, menimbulkan ketidaknyamanan bagi para pengunjung.
Pencemaran ini diduga berasal dari perusahaan Pertamina EP. Limbah minyak ditemukan menggenangi sepanjang bibir pantai sejak pagi hari, namun hingga kini belum sepenuhnya dibersihkan.
Akibat kejadian ini, pihak pengelola Pantai Bali 2 mengalami kerugian. Selain mencemari air laut dan pasir, para pengunjung juga kesulitan saat mandi bilas usai beraktivitas di pantai.
“Kami merasa sangat dirugikan karena pengunjung jadi tidak nyaman. Bahkan air bilas pun tercemar, sehingga mereka kesulitan saat membersihkan diri,” ujar Akso Surya Darmawangsa, pengelola Pantai Bali 2, Kamis (29/5/2025).

Pengelola mendesak pihak yang bertanggung jawab segera melakukan pembersihan menyeluruh serta memberikan pertanggungjawaban atas insiden ini. Berdasarkan laporan dari tim SAR, limbah masih terlihat mengapung di sekitar perairan pantai hingga pagi tadi.
“Kami menerima laporan dari tim SAR pagi ini bahwa tumpahan limbah masih berada di sekitar pantai. Ini harus segera ditangani sebelum dampaknya semakin meluas,” tambah Akso.
Sementara itu, sejumlah wisatawan yang telah datang ke lokasi tampak kecewa. Sebagian memilih meninggalkan area pantai, sementara lainnya hanya duduk di tepian tanpa bisa menikmati suasana seperti biasanya.
Masyarakat, pedagang, dan pengelola Pantai Bali 2 berharap instansi terkait segera turun tangan untuk membersihkan limbah, melakukan investigasi penyebab insiden, serta menjaga kelestarian lingkungan demi kenyamanan wisatawan ke depannya.