FPI Kecewa, Pekan Depan Bakal Ada Aksi. Pihak Likuidasi BPR Karya Remaja Dinilai Tidak Transparan Soal Pengembalian Dana Nasabah
FPI Kecewa, Pekan Depan Bakal Ada Aksi. Pihak Likuidasi BPR Karya Remaja Dinilai Tidak Transparan Soal Pengembalian Dana Nasabah
Signal.co.id – Forum Peduli Indramayu (FPI) menyampaikan kekecewaan mendalam atas sikap pihak likuidasi BPR Karya Remaja Indramayu yang dinilai tidak kooperatif dalam memberikan informasi publik terkait perkembangan penyelesaian aset dan pengembalian dana kepada masyarakat korban BPR KR.
Kekecewaan itu mencuat setelah surat resmi yang dilayangkan FPI kepada Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) pada 27 November 2023, tidak mendapatkan respons yang memadai. FPI bersama perwakilan media serta unsur masyarakat datang ke Kantor Likuidasi di Jl. Sastramaja, Rabu (03/12/2025), namun tidak satupun petugas LPS Pusat yang menemui rombongan.
Ketua Koordinator FPI Masdi menegaskan pihaknya merasa dipermainkan dengan dalih koordinasi yang berlarut-larut.
“Kami sangat kecewa. Surat kami sudah dikirim sejak beberapa hari lalu, tapi tidak ada kepastian. Bahkan hari ini, tidak ada jawaban jelas. Seolah-olah tidak ada niat baik untuk memberi kami informasi,” tegas Masdi.
Menurutnya, masyarakat membutuhkan jawaban konkret seputar:
- Berapa jumlah dana yang sudah dikembalikan kepada nasabah
- Berapa dana yang belum terbayar dan nominal totalnya
- Status aset BPR yang telah disita atau lenyap
- Sikap LPS terhadap debitur nakal yang tidak mengembalikan pinjaman
- Data siapa saja pihak yang menikmati dana kredit bermasalah
Masdi mengingatkan bahwa kasus BPR KR sudah berjalan bertahun-tahun, sementara publik tetap tidak mengetahui siapa saja dalang dan penikmat dana yang merugikan masyarakat hingga Rp139 miliar.
“Tiga mantan direksi memang sudah ditahan sejak Juni 2023, tapi bagaimana para penikmat dana? Apakah ada debitur dari kalangan ASN? Pengusaha? Kenapa tidak diungkap?” sentilnya.
Perwakilan awak media yang hadir turut menyuarakan kekecewaan. Mereka menilai keberadaan kantor likuidasi LPS di Indramayu tidak menunjukkan fungsi pelayanan informasi publik.
“Kami datang mencari data, selalu dijawab tidak bisa. Semua dilempar ke pusat. Kalau begitu untuk apa ada LPS di Indramayu?” kritik salah satu wartawan.
FPI memberikan tenggat pekan ini agar LPS memberikan jawaban pasti dan menjadwalkan pertemuan resmi untuk wawancara serta klarifikasi publik.
“Jika tidak ada respon, pekan depan kami akan datang melakukan aksi dan menyampaikan suara dari luar pagar kantor likuidasi ini,” tegas Masdi.
Ia menambahkan bahwa masyarakat korban yang kehilangan tabungan dan jaminan merasa negara lamban menyelesaikan persoalan ini.
“Ini menyangkut hak warga Indramayu. Uang masyarakat hilang, dan kami tidak ingin kasus ini jadi abu-abu,” pungkasnya.


