Lapas Indramayu Gerak Cepat dalam Menindaklanjuti Warga Binaan Terduga TB Paru

Lapas Indramayu Gerak Cepat dalam Menindaklanjuti Warga Binaan Terduga TB Paru


Facebook Twitter WhatsApp Pinterest LinkedIn Tumblr Telegram Email Print
Lapas Indramayu Gerak Cepat dalam Menindaklanjuti Warga Binaan Terduga TB Paru

Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Indramayu bergerak cepat dalam menindaklanjuti temuan Warga Binaan yang terduga menderita Tuberkulosis (TB) Paru, hasil dari pemeriksaan Chest X-Ray (CXR) yang dilakukan selama tiga hari berturut-turut sejak Senin 14 Oktober, hingga Rabu 16 Oktober, oleh Kementerian Kesehatan RI melalui Public Health Tuberculosis Center (PHTC), bersama Dinas Kesehatan Kabupaten Indramayu, Puskesmas Plumpon, serta PT. Cito Putra Utama.

Dari 650 Warga Binaan yang diperiksa, 64 diantaranya teridentifikasi diduga menderita Tuberkulosis atau TB paru. Sebagai tindak lanjut, seluruh Warga Binaan terduga TB telah menjalani pemeriksaan dahak melalui Tes Cepat Molekuler (TCM) yang dikirimkan ke RS Bhayangkara. Sambil menunggu hasil pemeriksaan, mereka ditempatkan di kamar isolasi khusus TB guna menghindari kemungkinan penularan kepada Warga Binaan lainnya.

Kepala Lapas Kelas IIB Indramayu, Fery Berthoni, menjelaskan bahwa pihaknya telah menyiapkan berbagai langkah komprehensif untuk memastikan penanganan dilakukan secara cepat dan tepat.

“Kami langsung melakukan pemeriksaan TCM bagi seluruh Warga Binaan yang terduga TB Paru dan menempatkan mereka di ruang isolasi. Jika hasil laboratorium menunjukkan positif, kami akan segera memberikan pengobatan OAT (Obat Anti Tuberkulosis) sesuai standar kesehatan hingga dinyatakan sembuh,” ujar Berthoni, Jumat (17/10/2025).

Selain langkah medis, pihak Lapas juga menerapkan sejumlah langkah pencegahan tambahan seperti Pemberian makanan baik pagi siang dan malam yang biasanya memakai misting (ompreng) untuk sementara memakai kertas nasi untuk meminimalisir penularan melalui alat makan, pemberian multivitamin untuk meningkatkan imunitas tubuh, serta pembagian masker kepada Warga Binaan dan petugas.

Lebih lanjut, Berthoni menegaskan bahwa kegiatan ini akan dilaksanakan secara berkelanjutan dengan pengawasan dan pengawalan melekat, serta pelaporan yang dilakukan secara berkala, terstruktur, dan komprehensif.

“Kami berkomitmen menjaga kesehatan seluruh Warga Binaan. Pencegahan dan penanganan penyakit menular seperti TB Paru menjadi prioritas kami demi terciptanya lingkungan Lapas yang sehat dan aman,” tambahnya.

Melalui langkah cepat ini, Lapas Kelas IIB Indramayu menunjukkan keseriusan dalam mendukung program Kemenimipas yang bekerjasama dengan Kemenkes dalam upaya menekan angka penyebaran Tuberkulosis, sekaligus memastikan pelayanan kesehatan yang optimal bagi seluruh Warga Binaan di Lapas dan Rutan.

Share : Facebook Twitter Pinterest LinkedIn Tumblr Telegram Email WhatsApp Print

Artikel Terkait

inquiry
aksara