Dominasi “Angkatan 97” di Perumdam TDA Indramayu Picu Keresahan Internal dan Publik

Dominasi “Angkatan 97” di Perumdam TDA Indramayu Picu Keresahan Internal dan Publik


Facebook Twitter WhatsApp Pinterest LinkedIn Tumblr Telegram Email Print
Dominasi “Angkatan 97” di Perumdam TDA Indramayu Picu Keresahan Internal dan Publik

Signal.co.id – Terkuaknya isu dominasi kelompok yang dikenal sebagai Angkatan 97 di lingkungan Perumdam Tirta Darma Ayu (TDA) Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, mulai menuai keresahan di kalangan masyarakat pelanggan air minum maupun sesama karyawan.

Kelompok ini disebut-sebut memiliki pengaruh besar dalam struktur internal perusahaan daerah tersebut, sehingga menimbulkan kesan adanya perlakuan istimewa dari jajaran pimpinan kepada sejumlah karyawan tertentu. Kondisi ini pun memicu ketimpangan dan kecemburuan sosial di tubuh perusahaan.

Nama Jojo Sutarjo, yang saat ini menjabat sebagai Direktur Teknik, turut terseret dalam sorotan. Ia disebut sebagai tokoh sentral yang dianggap “menganakemaskan” karyawan dari Angkatan 97 sesuai tahun awal dirinya bergabung dengan perusahaan, saat itu masih bernama PDAM.

Akibatnya, sejumlah karyawan di luar kelompok Angkatan 97 merasa tersisih dan kurang mendapatkan ruang yang sama dalam mengembangkan kariernya. Bahkan, muncul reaksi dengan membentuk kelompok tandingan, meski belum jelas arah dan tujuannya.

Rumor lain yang beredar menyebutkan bahwa Angkatan 97 rutin mengadakan kegiatan rekreasi tahunan ke luar daerah. Hal ini semakin memperkuat kesan eksklusivitas kelompok tersebut dan memicu pertanyaan publik terkait sumber pendanaan kegiatan itu.

“Di sini jelas ada ketimpangan yang berpotensi mengganggu kinerja pelayanan air minum kepada masyarakat,” ungkap Abdul Hidayat, Ketua LSM Putra Dermayu, saat dikonfirmasi.

Menurut Dayat, praktik pengelompokan seperti ini tidak seharusnya terjadi di tubuh perusahaan daerah. Ia mendesak Direksi baru Perumdam TDA untuk segera mengurai dan menuntaskan berbagai persoalan internal yang berlarut-larut ini.

“Kalau pengelompokan seperti ini tetap dibiarkan, jangan harap pelayanan air bisa maksimal. Banyak karyawan potensial di luar Angkatan 97 yang justru tidak diberi ruang,” tegasnya.

Dayat juga menyoroti peran DPRD Kabupaten Indramayu, khususnya Komisi 3 selaku mitra kerja Perumdam, untuk melakukan pengawasan. Salah satu langkah yang diharapkan adalah meminta data jumlah karyawan Angkatan 97 yang kini menduduki jabatan strategis, baik di kantor pusat maupun di unit cabang.

“Kalau perlu istilah ‘angkatan’ dihapus total. Kalau tidak ada langkah tegas, kami siap turun ke jalan melakukan aksi,” tandasnya.

Keresahan ini menjadi ujian awal bagi jajaran direksi baru Perumdam TDA dalam membangun iklim kerja yang lebih adil dan profesional. Publik pun menanti langkah konkret perusahaan dan DPRD dalam memastikan pelayanan air minum bagi masyarakat berjalan optimal.

Share : Facebook Twitter Pinterest LinkedIn Tumblr Telegram Email WhatsApp Print

Artikel Terkait

inquiry
aksara