Miris! Warga di Indramayu Keluhkan Beras Bantuan Berkutu dan Bau Apek
Miris! Warga di Indramayu Keluhkan Beras Bantuan Berkutu dan Bau Apek

Signal.co.id – Pendistribusian Bantuan Pangan Cadangan Beras Pemerintah (BP-CBP) 2025 periode Juni–Juli di Kabupaten Indramayu menuai sorotan. Sejumlah warga di Desa Sukadana, Kecamatan Tukdana, mengeluhkan buruknya kualitas beras yang mereka terima.
Beras bantuan yang seharusnya menopang ketahanan pangan keluarga miskin justru dinilai tidak layak konsumsi. Warga mendapati beras dalam kondisi kotor, berkutu, berbau apek, bahkan warnanya kekuningan dan remuk.
“Berasnya bau apek dan banyak kutunya. Kami harus jemur dan bersihkan dulu sebelum dimasak. Kalau tidak, tidak layak dimakan,” ujar salah satu warga penerima bantuan yang enggan disebutkan namanya.
Keluhan serupa juga dilontarkan warga lain yang berharap pemerintah lebih serius dalam menjamin kualitas bantuan, mengingat beras tersebut sangat dibutuhkan masyarakat kurang mampu.
Saat dikonfirmasi melalui pesan WhatsApp, Camat Tukdana, M. Hidayat, mengklaim distribusi bantuan berlangsung lancar.
“Sepanjang saya memonitor di delapan desa, penyaluran berjalan baik tanpa keluhan berarti. Kalau ada karung yang bocor atau jahitannya lepas, itu sudah diikat kembali. Tapi kalau memang ada kutu dan bau, itu jadi catatan untuk Bulog agar diperbaiki pada periode selanjutnya,” jelasnya.

Namun, saat tim media mencoba meminta konfirmasi langsung dari perwakilan Bulog yang berada di Desa Sukamulya, Kecamatan Tukdana, pada Jumat (25/7/2025), pihak Bulog menolak memberikan pernyataan terkait ada kutu dalam karung beras.
“Silakan konfirmasi ke Pimpinan Cabang Bulog. Saya tidak punya wewenang memberikan komentar,” ujarnya singkat.
Ironisnya, upaya klarifikasi tersebut justru berujung pada insiden. Seorang anggota TNI yang mendampingi pihak Bulog menuduh tim media melakukan intimidasi dan mencoba menghalangi proses permintaan informasi.
“Kamu jangan mengintimidasi Mbak Yeni. Ini saya sedang komunikasi dengan Dandim. Silakan tanya langsung ke Pimpinan Cabang Bulog,” ucapnya dengan nada tinggi.
Hingga berita ini diterbitkan, pihak Bulog belum memberikan keterangan resmi terkait laporan beras berkutu dan bau apek tersebut.
Insiden ini menambah sorotan terhadap transparansi dan akuntabilitas dalam distribusi bantuan pangan. Warga pun mendesak pemerintah daerah dan instansi terkait untuk turun tangan secara serius.
Mereka menuntut perbaikan kualitas bantuan dan pengawasan distribusi agar bantuan yang diberikan benar-benar layak konsumsi dan tepat sasaran.